pondokpapan.com – Siang ini, sebanyak 41 rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur masih kebanjiran imbas luapan Sungai Ciliwung, dengan ketinggian air mencapai 80 cm pada titik-titik terdampak. Curah hujan intens sejak kemarin memicu lonjakan genangan, memaksa BPBD DKI menyiagakan personel dan pompa air untuk mengantisipasi meluasnya dampak hingga sore dan malam nanti.
Sebaran 41 RT dan Tingkat Ketinggian Air
BPBD DKI mencatat hingga pukul 17.00 WIB, genangan masih terjadi di 18 RT di Jakarta Selatan dan 23 RT di Jakarta Timur. Ketinggian air di wilayah terdampak bervariasi: antara 40 cm hingga 190 cm, dan untuk area rata-rata tercatat di kisaran 80 cm. Kenaikan signifikan ini dipicu oleh luapan Ciliwung dari hulu Bogor, ditambah drainase yang belum mampu tampung air hujan deras.
Dampak Terhadap Warga & Infrastruktur
Warga di RT terdampak terpaksa meninggalkan rumah, sebagian mengungsi ke tempat lebih aman atau lantai atas; anak-anak dan lansia menjadi prioritas evakuasi.
Lintasan jalan di lingkungan terutama perkampungan sempit mengalami gangguan, kendaraan roda dua bahkan roda empat tidak bisa lewat hingga mengakibatkan kemacetan lokal.
BPBD bersama petugas sudin, damkar, dan Satpol PP siaga sepanjang siang ini untuk memantau titik rawan dan membuka pintu air, serta mengerahkan pompa portabel di beberapa titik kritis.
Faktor Penyebab: Curah Hujan & Luapan Sungai
Hujan intens turun sejak kemarin sore hingga pagi tadi, menciptakan aliran air besar yang mempercepat naiknya debit Ciliwung .
BPBD menyebut curah hujan ekstrem sebagai pemicu utama, diperparah luapan sungai yang tak cepat surut. Fenomena ini berkaitan dengan sistem awan skala besar seperti MCC yang memperpanjang durasi hujan lebat.
Selain itu, penurunan fungsi resapan air karena urbanisasi makin memperparah situasi; aliran air tak tertahan di permukaan, langsung menggenangi lingkungan padat.
Upaya Evakuasi & Penanganan Darurat
BPBD menurunkan personel untuk membantu warga yang terjebak banjir, dan melakukan penyedotan air di beberapa titik untuk mengurangi genangan.
Pompa air portable diturunkan ke lokasi-lokasi dengan ketinggian lebih dari 1 m, sementara porta pembuangan sementara dibuka di kawasan pemukiman.
Petugas juga menyediakan makanan siap saji dan air minum di posko sementara untuk warga yang mengungsi atau terdampak langsung.
Evolusi Titik Banjir dalam Beberapa Hari
Sebelumnya, pada Senin pagi tercatat 62 RT kebanjiran dengan dua wilayah terparah mencapai lebih dari 3 m, terutama di Rawajati dan Gedong Pasar Rebo.
Kemudian jumlah meningkat menjadi 77 RT saat hujan kiriman dari hari sebelumnya meluas ke barat dan timur Jakarta.
Kini jumlah turun jadi 41 RT, menandakan beberapa wilayah mulai surut, namun titik-titik terdalam masih jadi prioritas pemantauan genangan.
Rekomendasi dan Imbauan BPBD
BPBD DKI mengimbau warga untuk patuh pada petunjuk petugas dan tidak kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman.
Jika memungkinkan, persiapkan sandang dan pangan untuk kebutuhan darurat selama siaga, serta waspadai laporan luapan susulan di malam hari.
Untuk antisipasi jangka panjang, Dinas SDA dan Bina Marga diingatkan keras untuk mempercepat pengerukan sungai, serta normalisasi drainase dan saluran air.
Testimoni Warga dan Peran Komunitas
“Air naik mendadak, sampai pinggang dalam waktu 30 menit. Untung petugas cepat bantu evakuasi,” ujar Siti, warga Rawajati, Jumat siang.
Warga juga berbagi tips lewat media sosial: “Jangan lupa bawa lampu, charger portabel, dan makanan tahan lama bila situasi tak kunjung reda.”
Beberapa RW aktif mengorganisir gotong royong tambal saluran lokal dan bersihkan gorong-gorong sebelum hujan berikutnya turun.
Hingga siang ini, 41 RT di Jakarta masih kebanjiran akibat kombinasi hujan deras, luapan Ciliwung, dan pengaruh drainase. Air genangan rata-rata mencapai 80 cm, butuh perhatian cepat agar intensitas banjir tak menimbulkan kerugian lebih besar.