◆ Latar Belakang Munculnya Tren Workcation
Dalam beberapa tahun terakhir, konsep Workcation atau bekerja sambil berlibur menjadi tren baru di kalangan profesional muda Indonesia. Workcation menggabungkan work (kerja) dan vacation (liburan), di mana seseorang tetap bekerja penuh waktu tetapi berpindah ke lokasi wisata untuk mendapatkan suasana baru.
Tren ini dipicu oleh meluasnya sistem kerja remote pascapandemi COVID-19. Banyak perusahaan kini mengizinkan karyawan bekerja dari mana saja, selama target tercapai. Generasi muda yang gemar traveling memanfaatkan fleksibilitas ini untuk menjelajahi destinasi baru sambil tetap produktif.
Workcation menjadi solusi bagi kejenuhan kerja di rumah atau kantor. Suasana pantai, pegunungan, atau desa wisata membuat pikiran lebih segar dan kreatif saat bekerja.
◆ Gaya Hidup Baru Profesional Muda
Banyak Gen Z dan milenial muda menganggap Workcation sebagai gaya hidup, bukan sekadar tren sementara. Mereka merencanakan workcation beberapa kali setahun sebagai cara menjaga keseimbangan hidup.
Biasanya mereka menyewa vila, guest house, atau co-living space yang menyediakan fasilitas kerja lengkap seperti Wi-Fi cepat, ruang kerja bersama, dan layanan laundry. Siang bekerja, sore bersantai atau menjelajah tempat wisata.
Tren ini juga menciptakan komunitas digital nomad di berbagai kota wisata seperti Bali, Yogyakarta, Bandung, dan Lombok, yang saling berbagi pengalaman dan tips hidup produktif saat workcation.
◆ Destinasi Populer Workcation di Indonesia
Banyak destinasi wisata Indonesia kini bertransformasi untuk menarik pelaku Workcation:
-
Canggu, Bali — pusat komunitas digital nomad dengan ratusan co-working space dan beach club.
-
Ubud, Bali — menawarkan suasana alam tenang, cocok untuk fokus kerja dan meditasi.
-
Yogyakarta — biaya hidup rendah, budaya kental, banyak penginapan dengan Wi-Fi kencang.
-
Bandung — udara sejuk dan banyak kafe estetik dengan ruang kerja nyaman.
-
Labuan Bajo — destinasi eksotis yang mulai menyediakan co-living dan internet satelit cepat.
Destinasi ini menawarkan kombinasi produktivitas dan relaksasi yang membuat workcation diminati anak muda.
◆ Dampak Ekonomi bagi Daerah Wisata
Pertumbuhan Workcation membawa dampak positif bagi ekonomi lokal. Tingkat hunian vila, hotel, dan homestay meningkat karena wisatawan workcation biasanya menginap lebih lama (mingguan atau bulanan).
UMKM lokal juga mendapat keuntungan dari pengeluaran harian para pekerja remote seperti makanan, laundry, transportasi, hingga coworking space.
Selain itu, kehadiran komunitas digital nomad meningkatkan pertukaran pengetahuan digital di daerah, menciptakan peluang kerja baru untuk anak muda lokal di bidang teknologi dan layanan kreatif.
◆ Tantangan Menjalani Workcation
Meski menarik, menjalani Workcation bukan tanpa tantangan. Salah satunya menjaga produktivitas di tengah godaan wisata. Banyak orang kesulitan fokus karena tergoda eksplorasi destinasi alih-alih bekerja.
Selain itu, tidak semua destinasi memiliki infrastruktur digital memadai seperti internet stabil dan listrik andal. Tantangan lain adalah biaya hidup yang bisa membengkak jika tidak direncanakan matang.
Karena itu, banyak profesional muda membuat jadwal kerja ketat dan memilih destinasi dengan fasilitas kerja yang lengkap agar workcation tetap produktif.
◆ Peran Perusahaan dalam Mendukung Tren Ini
Banyak perusahaan kini mulai mendukung Workcation karena melihat manfaatnya bagi kesejahteraan karyawan. Beberapa membuat kebijakan work from anywhere yang memberi izin resmi bagi karyawan bekerja dari luar kota bahkan luar negeri.
Ada juga perusahaan yang menyediakan subsidi akomodasi workcation sebagai bagian dari program kesejahteraan. Studi internal menunjukkan karyawan yang rutin workcation lebih kreatif, bahagia, dan jarang burnout.
Dengan dukungan kebijakan ini, workcation diprediksi akan menjadi standar baru fleksibilitas kerja modern.
◆ Masa Depan Workcation di Indonesia
Melihat tren 2025, Workcation akan terus tumbuh di Indonesia seiring meningkatnya jumlah pekerja remote dan digital nomad. Pemerintah mulai mendukung dengan menyiapkan infrastruktur digital di destinasi wisata dan memberi insentif bagi pelaku usaha co-living dan coworking.
Beberapa daerah seperti Bali bahkan mempertimbangkan membuat visa khusus digital nomad untuk menarik pekerja remote mancanegara jangka panjang.
Jika tren ini terus berkembang, workcation bisa menjadi sektor pariwisata baru yang menopang ekonomi daerah sekaligus meningkatkan kualitas hidup pekerja muda Indonesia.
🏁 Penutup
◆ Kesimpulan
Workcation telah menjadi simbol perubahan gaya kerja generasi muda Indonesia. Mereka membuktikan bahwa produktivitas bisa berjalan seiring dengan petualangan dan relaksasi.
Dengan dukungan perusahaan, teknologi digital, dan destinasi yang ramah pekerja, workcation berpotensi menjadi wajah baru dunia kerja Indonesia di masa depan.