Dewa United Jadikan Piala Presiden untuk Bangun Chemistry Jelang Liga 1

Sports
0 0
Read Time:2 Minute, 57 Second

pondokpapan.com – Dewa United FC menatap Piala Presiden 2025 bukan cuma sebagai ajang uji coba, tapi momentum strategis membangun chemistry tim sebelum Liga 1 dan AFC Challenge League. Pelatih Jan Olde Riekerink bersama staf asisten Firman Utina fokus menyempurnakan kerangka pemain dan pola permainan.

Siapa Dewa United dan Tantangan di Musim Ini

Dewa United, yang baru promosi ke Liga 1 sejak 2022 dan runner-up Liga 1 2024/25, punya ambisi besar di level lokal dan Asia.
Sebagai tim relatif muda, identitas klub harus terus didefinisikan lewat gaya bermain yang konsisten, stabilitas mental pemain, dan pengenalan pemain baru ke dalam skema utama.
Dengan slot AFC Challenge League, target ambisius bukan sekadar lolos grup, melainkan tampil kompetitif – dan chemistry tim jadi kunci agar mereka tak tampil pincang di babak penting.

Strategi Pelatih: Chemistry & Pengenalan Gameplan

Pelatih Jan Olde Riekerink menurunkan pemain baru dan lama sejak latihan 27 Juni, membangun chemistry secara bertahap.
Firman Utina, asisten pelatih, menegaskan bahwa setiap laga di Piala Presiden adalah fase penting mengenalkan strategi pelatih: taktik pressing, formasi, dan skema transisi.
Latihan intensif dan pembagian sektor sesuai lapangan pertandingan menuntut adaptasi cepat—ini esensial untuk mempercepat kebersamaan antar pemain lama dan pemain anyar.

Pemain Baru & Peran Kunci di Lini Belakang

Dewa United merekrut nama-nama kaliber seperti Nick Kuipers dan Edo Febriansyah dari Persib, tujuannya memperkuat pertahanan.
Kedua pemain ini juga diharapkan membawa DNA juara Persib ke ruang ganti, mentransfer mental kompetitif dan profesionalisme tinggi.
Melatih chemistry lini belakang dengan gelandang terkenal seperti Ricky Kambuaya jadi prioritas—untuk menghasilkan keseimbangan antara pertahanan rapat dan serangan yang terstruktur.

Uji Lapangan: Piala Presiden sebagai Arena Simulasi

Sebagai turnamen pramusim bergengsi, Piala Presiden hadirkan formula ideal menguji tim lewat tiga laga grup dan potensi babak final.
Dihadapan tim internasional seperti Oxford United dan Port FC, Dewa United mendapat exposure penting menghadapi taktik asing serta gaya permainan berbeda.
Evaluasi aspek fisik lewat tempo tinggi, psikologi pemain dalam laga tekanan tinggi, hingga kerja kolektif di atas lapangan menjadi fokus utama pelatih dan staf.

Antusiasme dan Litani Klub

Presiden klub Ardian Satya Negara menegaskan kesungguhan ikut serta di Piala Presiden sebagai tolok ukur kesiapan klub menuju kompetisi penuh musim ini.
Adaptasi pemain baru, integrasi taktik, sampai pengujian mental jadi indikator keberhasilan fase ini. “Kami ingin formasi tim padu dan ritme kompetisi berjalan baik sebelum musim dimulai,” ujarnya .
Sikap all‑out juga disuarakan tim: “kami siap bermain maksimal di setiap pertandingan,” tegas asisten pelatih.

Tantangan dan Hambatan yang Dihadapi

Meski penuh persiapan, membentuk chemistry tetap dinamis. Waktu latihan terbatas, peningkatan fisik pemain baru, dan adaptasi lapangan turnamen bisa menjadi penghalang.
Kompromi integrasi pemain asing dan lokal pun tak mudah; butuh sinergi cepat agar formasi tak timpang saat diuji nyata di lapangan.
Lawan dari luar negeri seperti Oxford dan Port punya gaya taktis berbeda—ini tantangan sekaligus peluang untuk menguji fleksibilitas strategi tim.

Potensi Hasil dari Piala Presiden

Jika berhasil membangun chemistry solid dan skema permainan jalan, Dewa United berpotensi tampil eksplosif saat Liga 1 dimulai. Pondasi kuat ini juga membuat mereka lebih siap menghadapi tekanan kompetisi Asia.
Kemenangan kecil atau clean sheet bukan sekedar hasil; ini indikator kín menyatu antara taktik pelatih, komposisi skuad baru, dan mental juang–sesuatu yang krusial bagi klub ambisius.
Hasil positif juga menaikkan kepercayaan diri publik dan sponsor, memperkokoh status Dewa United sebagai kekuatan baru di panggung sepak bola Indonesia.

Dewa United memang menjadikan Piala Presiden bukan sekadar ajang pramusim, melainkan sarana efektif untuk membangun chemistry tim—melalui latihan, laga kompetitif, dan integrasi pemain lama-baru. Fase ini jadi kunci sebelum petualangan Liga 1 dan AFC Challenge League dimulai.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %