Hari Zoonosis Sedunia: Apa Itu dan Mengapa Diperingati 6 Juli?

Health Pet Care Ragam
0 0
Read Time:2 Minute, 19 Second

Makna Hari Zoonosis Sedunia & Awal Peringatan

Setiap tahun 6 Juli diperingati sebagai Hari Zoonosis Sedunia (World Zoonoses Day), untuk mengingatkan publik tentang risiko penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Peringatan ini didasarkan pada keberhasilan Louis Pasteur memberikan vaksin rabies pertama kepada anak laki-laki pada tanggal 6 Juli 1885 — sebuah tonggak penting dalam sejarah imunisasi. Zoonosis (zoonotic diseases) mencakup patogen seperti virus, bakteri, parasit, jamur, dan prion yang lewat kontak langsung, makanan, air, atau vektor seperti nyamuk bisa menular dari hewan ke manusia (atau sebaliknya). Peringatan ini juga mencerminkan pentingnya pendekatan One Health — sinergi lintas sektor antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan untuk deteksi dini dan mitigasi risiko penyakit.

Zoonosis: Definisi & Cara Penularan

Secara umum, zoonosis adalah penyakit menular yang bisa berpindah antara hewan dan manusia, bisa bersifat foodborne, waterborne, vector-borne, atau melalui kontak langsung/lingkungan. Menurut CDC & WHO, sekitar 60% penyakit menular dan hingga 75% penyakit infeksi baru merupakan zoonotik.

Penularannya bisa lewat gigitan (rabies), konsumsi makanan/hewan terinfeksi (salmonella, ebola), vektor seperti nyamuk/kutu (malaria, Lyme), atau kontak dengan lingkungan yang tercemar (leptospirosis).
Faktor lingkungan seperti deforestasi, urbanisasi, perdagangan hewan liar, dan penggunaan antibiotik di peternakan juga memperbesar risiko spillover penyakit zoonotik.

Contoh Penyakit Zoonosis dan Dampaknya

Beberapa contoh zoonosis terkenal:

  • Rabies, yang mematikan tanpa vaksinasi segera.

  • Flu burung dan flu babi, yang bisa muncul sebagai pandemi.

  • Ebola, menyebar dari kelelawar/primata.

  • COVID-19, diduga bermula di pasar hewan di Wuhan.

Di Indonesia, penyakit seperti rabies (terutama di Bali), flu burung, antraks, toxoplasmosis, cacar monyet, dan Ebola-variant juga ditemukan. Tercatat lebih dari 200 jenis zoonosis global, dengan lagi 1.415 patogen yang diketahui, 61% di antaranya zoonotik.

One Health & Upaya Pencegahan

Pendekatan One Health penting karena zoonosis beroperasi di persimpangan manusia-hewan-lingkungan.
Strategi pencegahan termasuk:

  1. Surveilans dini dan sistem deteksi penyakit di populasi hewan dan manusia.

  2. Vaksinasi hewan (seperti rabies dan flu babi) untuk memutus rantai penularan.

  3. Higiene dan keamanan pangan/lingkungan: cuci tangan, masak matang, sanitasi kandang hewan.

  4. Pengendalian vektor: pengurangan nyamuk, kontrol kutu dan lainnya.

Di tingkat global, organisasi seperti FAO, WHO, CDC, dan Kementerian peternakan/agro-pertanian tiap negara aktif melaksanakan kampanye edukasi di Hari Zoonosis Sedunia.

Relevansi di Era Pandemi & Perubahan Iklim

Pandemi COVID-19 sangat menekankan pentingnya memperkuat sistem pencegahan zoonosis, seperti kontrol pasar hewan liar dan tracing patogen baru .
Perubahan iklim memperluas habitat vektor penyakit (seperti nyamuk), memicu penyebaran zoonosis di daerah non-endemik .

Hilangan habitat alami akibat deforestasi dan tekanan terhadap ekosistem meningkatkan peluang interaksi manusia-hewan dan risiko spillover serius.

Hari Zoonosis Sedunia yang diperingati setiap 6 Juli mengingatkan kita akan sejarah vaksin rabies pertama Louis Pasteur dan bahaya nyata zoonosis bagi masyarakat global.

Dengan ulangi focus keyphrase “Hari Zoonosis Sedunia 6 Juli” secara alami, artikel ini mengedukasi sekaligus mendorong kesadaran publik terhadap tindakan preventif.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %