Antusiasme Witan Sulaeman Jelang Laga Besar
pondokpapan.com – Witan Sulaeman, kapten Liga Indonesia All‑Stars, mengaku bersemangat tinggi menghadapi laga pembuka Piala Presiden 2025 melawan Oxford United, di mana ia bakal berhadapan langsung dengan Ole Romeny dan Marselino Ferdinan – dua anggota Timnas Indonesia yang memperkuat klub asal Inggris tersebut. Menurutnya ini bukan sekadar laga pramusim, tapi duel emosional yang penuh arti. “Rasanya beda kalau main lawan teman sendiri. Ada semangat nasionalisme, tapi tetap profesional,” ujar Witan usai sesi latihan di Stadion STIK, Jakarta Selatan.
Witan menambahkan bahwa momen latihan bersama sebelumnya malah menambah solidaritas. “Setelah Oxford tiba, Marselino langsung hubungi saya soal makan malam. Ini bukti kami tetap saudara di lapangan. Tapi saat kick-off, semua beda warna dan bersaing keras,” tuturnya
Tak hanya itu, Witan juga bangga berada di tim yang mewakili Liga Indonesia. Ia menilai keberadaan pemain asing seperti Ole dan Marselino di klub asing meningkatkan semangat juang kolega di tim. Mulai dari skema pressing, pola umpan kreatif, hingga penguasaan bola jadi lebih tajam saat latihan bersama.
Rivalitas Teman Senegara di Pertemuan Epik
Pertemuan Witan kontra Ole dan Marselino begitu dinanti karena selain persahabatan lama, ada rivalitas rekan satu negara yang meningkat jadi kompetisi.
Marselino dan Witan pernah jadi duet andalan Timnas U‑23, ada kekompakan instinct serta chemistry lapangan. Namun kini di medan berbeda—satu di Oxford United, satu di tim lokal—kompetisi jadi lebih intens.
Witan menyebut Ole sebagai striker mematikan. “Dia cepat dan kuat di kotak penalti. Saya harus amankan markasinya, jangan kasih ruang,” katanya soal duel fisik dan strategi pertahanan antar rekan lama. Sementara Marselino, gelandang kreatif, tak kalah diwaspadai: “Pergerakannya licin, punya visi umpan tajam—sulit dibendung kalau tidak disiplin.”
Walaupun persaingan ada, Witan tegas tak ada niatan bermain kasar. “Main fair, tapi tetap maksimal. Kalau perlu lawan teman lama, ya jalani. Lapangan semua sama,” jelasnya, menunjukkan semangat sportif tinggi.
Persiapan Khusus Witan Menghadapi Duo Oxford
Piala Presiden ini tak cuma peluang tes skill, tapi juga test militer mental Witan. Sebab laga bakal digelar di SUGBK dengan atmosfer massal. Ia siap mental dan fisik.
Program latihan terakhir termasuk simulasi tekanan pendukung besar, koordinasi pertahanan tim, dan kerja kolektif menghadapi duo Oxford. Fokusnya: komunikasi backup, marking ketat, dan intercept di ruang terbuka untuk cegah penetrasi cepat.
Selain latihan lapangan, Witan juga terlibat dalam sesi video-analisis khusus: mempelajari gaya permainan Marselino dan Ole melalui cuplikan Oxford United vs tim lain. “Kita studi kelemahan mereka, lalu coba adaptasi selama latihan,” ungkapnya.
Elemen fisik juga ditingkatkan: endurance dan agility drills, juga latihan sprint recoveries—penting untuk menjaga konsentrasi saat duel di lini tengah dan pertahanan.
Tekanan dan Tuntutan sebagai Kapten
Sebagai kapten, beban Witan lebih tinggi. Ia jadi penghubung antar pemain lokal dan asing, serta pembawa motivasi utama di ruang ganti.
Witan aktif memimpin doa dan briefing sebelum latihan, mengetuai pemanasan kolektif dan memberikan semangat saat sesi intens. Ia tegas soal disiplin: “Kalau ada yang datang terlambat, saya ingatkan langsung.”
Secara emosional, hadirnya Ole & Marselino memberi inspirasi bagi seluruh skuad. “Mereka contoh nyata: kalau di atas kerja keras, mimpi bisa tercapai. Ini motivasi buat saya dan teman-teman,” kata Witan, membuktikan peran leadership-nya.
Namun, tekanan publik juga muncul—media dan fans menuntut performa apik di laga internasional. Witan paham situasi itu: “Publik sadar ini bukan timnas, tapi tim prestasi. Kita main maksimal, karena ini tentang nama liga dan kebanggaan sendiri.”
Dukungan Pelatih Rahmad Darmawan terhadap Witan
Pelatih Rahmad Darmawan memberi peran penting bagi Witan. Ia disebut sebagai motor pemicu semangat tim.
RD (sapaan) memasang strategi man mark untuk Ole dan Marselino, dengan Witan sebagai eksekutor utama. “Witan punya intuisi bagus sama orang Indonesia. Kami harap dia bisa bawa disiplin dan energi,” kata RD dalam konferensi pers.
Selain itu, RD juga menugaskan Witan sebagai jembatan komunikasi antara pelatih dan pemain Oxford, agar strategi tim terpadu. “Kami evaluasi setiap menit latihan, dan Witan jadi sumber feedback dari rekan setim,” jelas RD.
Moment pertemuan Witan vs Ole & Marselino bukan sekadar laga persahabatan. Ada rivalitas persahabatan, strategi cerdas, dan pengujian mental & fisik yang kompleks.